Perasaan segar, tenang dan nyaman dirasakan di Jatiluhur. Rasanya benar-benar merdeka dari impitan keruwetan Jakarta ketika menginjakkan kaki di kawasan wisata Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Menuju kawasan ini juga relatif gampang, pengguna mobil bisa langsung mengambil jalan tol menuju Jatiluhur. Tujuan wisata ini hanya 6 kilometer dari Pintu Tol Jatiluhur/Ciganea atau sekitar 40 menit dari Bandung, dan 1,5 jam dari Pintu Tol Pondok Gede, Jakarta.
Kalau melewati Tol Cikampek–Purbaleunyi, tepatnya di Kilometer 72, terdapat Pintu Tol Jatiluhur. Ikuti saja petunjuk yang ada.
Tak berapa lama obyek wisata waduk dan bendungan Jatiluhur sudah di depan mata. Total waktu tempuh Jakarta-Jatiluhur hanya sekitar dua jam perjalanan. Selain jalan tol yang mulus, jalan menuju kawasan wisata juga bagus.
Kalau ingin menghabiskan hari bermain air untuk kemudian berkemas dan kembali pulang, parkir saja kendaraan di pinggir waduk. Ada beberapa lokasi dengan bantaran waduk yang landai sehingga setiap orang bisa mendekati bibir waduk. Keliling waduk dengan perahu menjadi pilihan yang banyak ditawarkan di sini. Perahu kayu bisa digunakan untuk dua-tiga orang atau lebih. Tarif perorangan dan rombongan juga berbeda. Pandai-pandai sajalah bernegosiasi dengan pemilik perahu.
Untuk anak-anak, ada pilihan asyik. Pertama, nikmati dulu petulangan naik “monorel” tepat di pinggir waduk. Monorel ini bergerak sekitar 4-5 meter di atas tanah dan ada stasiunnya juga. Namun, monorel ala Jatiluhur ini digerakkan dengan kayuhan layaknya sepeda, bukan dengan mesin. Maklum saja, monorel ini menyerupai becak dengan kapasitas penumpang dua orang per armada.
Dengan membayar Rp 10.000 per orang, silakan antre dan memasuki armada yang kosong. Genjot pedalnya pelan-pelan dan pandangi hamparan waduk sepuasnya sebelum kembali masuk ke stasiun.
Pilihan kedua, tentu saja Jatiluhur Water World (JWW). Fasilitas permainan air dan kolam renang cukup lengkap ada di sini. Orang tua dan remaja boleh ikut juga bermain di sini.
Di dalam JWW terdapat kolam renang berukuran standar olimpiade, kolam anak berikut fasilitas berseluncur khusus untuk anak, kolam kecil yang dangkal, juga ada kolam penerima untuk berseluncur dari kolam renang besar untuk orang dewasa. Permainan air makin seru dengan adanya wahana ember tumpah dan bungee trampoline. Di sini tersedia pula fasilitas bermain flying fox.
Menikmati JWW, tidak lengkap jika tidak bersantai di kompleks Grama Tirta Jatiluhur. Grama Tirta adalah kawasan wisata yang memiliki kompleks hotel dan resor, restoran menjorok ke arah waduk serta tepat berseberangan dengan bangunan bendungan, karaoke keluarga, dan kapal motor untuk keliling danau. Tak lupa taman-taman hijau dan pepohonan besar ada di sini. Tarif hotel dan bungalo terbilang murah dibandingkan dengan hotel bintang 3-5 di kawasan Puncak. Kamar hotel rata-rata cukup luas dan memiliki ruang tamu. Setiap bungalo terpisah oleh taman dan pohon. Jalan aspal mulus menghubungkan setiap fasilitas.
Sebuah bungalo dengan dua kamar tidur, kamar tamu luas, dan dapur kecil dengan tempat parkir khusus mobil dibanderol Rp 600.000 per malam. Di luar akhir pekan, tarif menyusut hingga tinggal Rp 450.000 per malam. Setiap kamar tidur memiliki kamar mandi sendiri. Kamar tidur utama memiliki bath up, shower, dan air panas. Di dapur ada lemari es satu pintu. Di sini sah saja membawa peralatan masak sederhana dan menyantap hidangan karya sendiri. Kalau tidak mau repot, telepon segera pengelola hotel dan makanan pun diantar sampai ke bungalo.
Jika anda suka bersepeda? Di sekitar bendungan dan waduk nyaman sekali buat mengayuh sepeda. Kawasan ini memiliki jalan naik turun mengikuti kontur perbukitan, tetapi jalan menuju bendungan dan sekitar waduk relatif datar. Jadi, kemasi barang Anda, berkelanalah di sini. (sumber : http://www.santaisejenak.com)
1 comments:
Wah Peugeot 306 nya keren tuh mba :D
Post a Comment