Random Post

Saturday, August 25, 2012

Liburan Sukabumi | Arung Jeram Mengarungi Sungai Citarik Sukabumi

Sukabumi adalah sebuah kota di Jawa Barat, terletak di antara Bogor dan Cianjur, jaraknya sekitar 160 km dari Jakarta dan bisa dicapai dengan perjalanan darat baik dengan menggunakan bus maupun kereta api.

Jika bepergian dengan bus, Anda bisa memulai perjalanan dari terminal bus seperti Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kali Deres atau Terminal Lebak Bulus. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 3-5 jam, tergantung dengan trafik kendaraan.

Jika bepergian dengan kereta api, dari stasiun kereta api di Jakarta, Anda harus menuju ke Stasiun Kereta Api Bogor dulu, baru kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api lain yang langsung menuju Sukabumi.

Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman menghabiskan weekend di Sukabumi. Dalam perjalanan menuju Sukabumi, di tengah jalan kami berhenti sejenak untuk beristirahat dan kebetulan kami menemukan tempat makan yang namanya cukup menarik, Bakso Tukul.

Sukabumi bukan kota metropolitan, suasana disana masih alami, sejuk. Villa tempat kami menginap juga memiliki pemandangan yang sangat indah, ada pendopo di tengah kolam di halaman belakang yang dikelilingi sawah, cocok sekali untuk menghilangkan kepenatan ibukota!

Hari pertama kami habiskan dengan mengunjungi Pantai Palabuhanratu atau Pantai Pelabuhan Ratu. Pantai ini terletak sekitar 60km ke arah selatan dari Kota Sukabumi dan merupakan salah satu daerah wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa Barat. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya untuk berenang. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.

Tidak berapa jauh dari Pantai Pelabuhan Ratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya seperti Pantai Karanghawu yang letaknya sekitar 20 km dari pusat kota Pelabuhan Ratu. Pantai ini merupakan pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut "Hawu".

Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah Pantai Cibareno, Cimaja, Cibangban, Break Water, Citepus, Kebon Kelapa, dan Tenjo Resmi. Sekitar 17 km dari Pantai Pelabuhan Ratu terdapat sumber air panas di Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan.

Di seputar Pelabuhan Ratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.

Masyarakat pantai selatan khususnya Pelabuhan Ratu percaya adanya penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul, konon adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari. Di Laut Selatan - nama lain dari Samudra Hindia - sebelah selatan Pulau Jawa, Ratu Kidul bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang besar dan indah.

Pada bulan April biasanya masyarakat sekitar Pelabuhan Ratu mengadakan ritual upacara adat Hari Nelayan. Hari Nelayan dimaksudkan sebagai syukuran atas rezeki yang telah mereka dapatkan dari hasil laut dan agar dijauhkan dari bencana. Biasanya dalam upacara ini disediakan sesaji berupa kepala kerbau yang nantinya akan dilarung ke tengah laut.

Pantai Pelabuhan Ratu juga dikenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu yang terancam punah, dan karenanya termasuk salah satu binatang yang dilindungi di dunia.

Hari berikutnya adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, kami akan memacu adrenalin kami dengan arung jeram! Kami telah melakukan pendaftaran untuk melakukan arung jeram di Caldera Indonesia. Berikut paket yang disediakan yakni:

  • Salamander Rafting dengan jarak tempuh 5 km/1 jam
  • Alligator Rafting dengan jarak tempuh 9 km/2 jam
  • Crocodile Rafting dengan jarak tempuh 12 km/3 jam, dan terakhir
  • Grand Crocodile Rafting dengan jarak tempuh 17 km/5 jam.


Karena kami baru pemula, maka kami pun mengambil paket Salamander Rafting, dengan jarak tempuh paling dekat, yakni 5 km. Dimulai dengan membantu kami memakai perlengkapan menjelang arung jeram, kemudian pemandu akan memberikan arahan kepada kami. Masing-masing group terdiri dari 4-5 orang ditambah 1 orang pemandu. Setelah semua persiapan selesai, kami kemudian menuju Sungai Citarik dengan menggunakan mobil pick-up untuk memulai petualangan kami.

Jarak tempuh 5 km tidak terasa begitu cepat, panas matahari tidak menghalangi kami untuk menikmati arung jeram kami. Jalur yang kami tempuh dipenuhi bebatuan besar, menambah serunya arung jeram, kami menikmati arus, asiknya merasakan hempasan dari bebatuan itu dan sejuknya gemercik air yang membasahi badan kami. Dalam arung jeram ini kita dapat berkomunikasi dengan pemandu kita, pemandu akan bertanya apakah kita mau diceburkan dari perahu karet atau tidak. Di titik tertentu kita akan diberhentikan dan diberi waktu untuk menceburkan diri ke dalam sungai, emm, segarnya..

Setelah naik ke tepi sungai, kita akan disuguhi kelapa muda, ini sudah termasuk ke dalam paket. Dan kita juga mendapatkan sertifikat dari Caldera Indonesia setelah mengikuti rafting ini. Untuk yang tidak bisa berenang tidak perlu takut, karena pada saat melakukan rafting kita juga mengenakan water safety vest, dan sepanjang rafting ada tim rescue dan paket juga sudah termasuk asuransi. Setelah arung jeram juga kita akan disuguhi makan siang, semuanya sudah masuk ke dalam paket.

Last, setelah habis rafting, Anda bisa menikmati keindahan Sungai Citarik, ada jembatan gantung untuk menuju wahana flying fox, u'll like it. Satu lagi, Anda bisa menyaksikan keindahan Sungai Citarik dari kawasan outbound di seberang jembatan gantung. (sumber : http://travel.detik.com)

Loading...

0 comments:

Post a Comment