CINTA YANG AGUNG
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’
Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Random Post
Tuesday, July 20, 2010
Puisi Cinta Kahlil Gibran | Cinta Yang Agung


Related Posts / Artikel Terkait :
Sastra
- Puisi bunga cinta di hatiku
- Puisi Menyambut Puasa | Marhaban Ya Ramadhan
- Puisi Persahabatan Kahlil Gibran | Puisi Tentang Persahabatan
- Puisi Waktu - Kahlil Gibran | Puisi Tentang Waktu Kahlil Gibran
- AKU bicara perihal Cinta | Kahlil Gibran
- Puisi Gibran | Kehidupan Cinta
- Cinta dan Remaja : Kahlil Gibran
- Kahli Gibran Prosa : Perkawinan
- Ciuman Pertama | Kahlil Gibran
- Kahlil Gibran | Pandang Pertama
- Puisi - INGAT AKU DALAM DOAMU | Puisi Tentang Doa
- Puisi - PERTEMUAN DUA ORANG SUFI | Puisi Tentang Pertemuan
- Puisi - KEPADA TUHAN - Ajip Rosidi
- Puisi - PERJALANAN KE LANGIT | Puisi Bertema Religi
- Puisi - IBUNDA ws Rendra | Puisi Berjudul Ibu
- Puisi - IBUNDA
- Puisi - UNTUK IBU
- Puisi - RINDU BERGULING SENDIRI
- Puisi - LAGU KERINDUAN
- Puisi - SELIMUT CINTA MERURUB KITA
- Puisi - CINTAKU JAUH DI PULAU
- Puisi - CINTA DAN KEPERCAYAAN | Ajip Rosidi
- Cerpen Maya Wulan - Di Bawah Bulan Separuh
- Cerpen Arie MP Tamba - Mahasiswa Tio
Kahlil Gibran
- Puisi Persahabatan Kahlil Gibran | Puisi Tentang Persahabatan
- Puisi Waktu - Kahlil Gibran | Puisi Tentang Waktu Kahlil Gibran
- AKU bicara perihal Cinta | Kahlil Gibran
- Puisi Gibran | Kehidupan Cinta
- Cinta dan Remaja : Kahlil Gibran
- Kahli Gibran Prosa : Perkawinan
- Ciuman Pertama | Kahlil Gibran
- Kahlil Gibran | Pandang Pertama
Loading...
0 comments:
Post a Comment