Ketika kamu berencana bepergian
wisata, dapat dipastikan wisata kuliner menjadi salah satu agenda utama
yang dicari ditempat tujuan. Jika kita membicarakan tentang kuliner khas Banjarmasin, Ketupat Kandangan mungkin yang pertama kali muncul
dikepala. Akan tetapi, terdapat satu kuliner khas Banjarmasin yang
dikenal warga Banjarmasin dengan nama Lontong Orari.
Nama
Lontong Orari ini dapat dibilang mencuat ketika muncul sebuah artikel
dari seorang ahli kuliner, Bondan Winarno, yang dimuat di Kompas.com.
Diceritakan saat kunjungan terakhirnya ke Banjarmasin pada tahun 2008,
ia menemukan satu lagi sajian lontong yang membuatnya langsung “jatuh
cinta” dan terpaksa “bercerai” dengan ketupat kandangan yang sebelumnya
menjadi favoritnya.
Pak bondan
menuturkan bahwa dulu rumah yang sekarang dipakai untuk berjualan
makanan ini adalah markasnya para aktivis radio amatir yang tergabung
dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia). Para breakers
ini, sebutan untuk aktivis tersebut, diketahui selain gemar cuap-cuap
di udara juga sering melakukan “kopi darat” agar dapat saling bertemu
muka. Pak Bondan melanjutkan, tidak jauh dari tempat mereka berkumpul
itu ada seorang penjual lontong yang enak.
Karena begitu sering dijadikan tempat hangout, lama-kelamaan, rumah penjual lontong itupun “diakuisisi” oleh para breakers, dan kini lontong lezat itu tidak lagi hanya dapat dinikmati para breakers, atau menurut istilah Pak Bondan, “go public”. Kini diungkapkan rumah besar itu selalu ramai oleh para pelanggan setia yang berkunjung.
Lontong
Orari memiliki keunikan dari lontongnya yang berbentuk segitiga lebar
dan pipih. Satu porsi hidangan berkuah ini berisi dua lontong. Menurut
Pak Bondan, porsi lontong ini benar-benar kelas berat. Bahkan ahli
kuliner ini juga mengungkapkan bahwa ia tidak mampu menghabiskan satu
lontong yang berukuran besar itu.
Menurut Bondan Winarno pria berumur 63 tahun ini, Lontong Orari memiliki kesamaan dengan ketupat kandangan, yakni lontongnya juga diguyur dengan opor nangka muda. akan tetapi berbeda warna kuahnya yang tidak sekuning ketupat kandangan, karena bumbunya memang tidak memakai kunyit.
Hidangan ini juga
ditemani lauk diantaranya sebutir telur rebus dan ikan haruan goreng
masak habang yang disajikan dalam piring terpisah. Kuah lauk yang
berwarna merah akan menghasilkan warna yang mengagumkan, setelah
bercampur dengan kuah putih lontong. Warna kuahnya menurut Pak Bondan,
membuatnya teringat lontong capgomeh “Warung Air Mancur” di Semarang.
Kamu juga pasti penasaran dengan Lontong Orari, karena Pak Bondan memasukan hidangan ini dalam kategori mak nyuss!
Jadi jika Anda berniat wisata kuliner di Banjarmasin, sempatkan untuk
mampir di sekitar daerah Jalan Pahlawan (Jalan Kampung melayu - Sei Mesa), yang mulai buka dari jam 5 sore
sampai dini hari.
* Catatan : Beberapa kali, owner "Blog Maharani "ini juga sering makan disana. Pokoknya maknyus.., enak deh. Kalau ke Banjarmasin gak nyoba kuliner yang satu ini, nyesel deh..!
3 comments:
wah kayanya enak ya mbak maharani bisa jdi ref.klo maen kesana :D http://bit.ly/1qXwAU3
Kesampaian juga icip Lontong Orari ini september lalu waktu ekspedisi Terios 7 Wonders :)
Wah... enak banget tuh Mas Bobby.., saya udah lama tuh gak cicipin. Mantap...
Post a Comment